Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2016

Grandma {my second mother, compact, always with me, the most powerful woman, never give up my dear and beloved}

Gambar
Entah mengapa, wajahku ini. Mengingatkanku, akan sosok Alharhumah Nenek. Ibu, dari Mama tercintaku. Aku masih ingat, dahulu beliau selalu mengurusku, pada saat diriku masih bayi, beranjak balita, hingga diriku beranjak berusia 12 atau 13 tahun. Seperti inilah, wajah beliau. Pada saat, datang ke acara saudaraku di Binjay - Bekasi. Beliau, adalah sosok wanita yang sangatlah tangguh.  Beliau, tak pernah menyerah begitu saja. Beliau, tak kenal cuaca.  Maksudnya adalah, walaupun badai menerpang, hujan yang turun begitu dahsyatnya dan hingga, begitu teriknya panas matahari.  Beliau selalu berjuang, mengurus rumahnya, jualan ini itu dan belanja buat pesanan pelanggannya.  Beliau, selalu merasa senang sekali, jikalau diriku berada di sisi beliau. Beliau, tidak merasa kesepian lagi, walau pamanku yang masih muda, sedang kerja ataupun kuliah. Beliau, sama diriku itu. Sangatlah kompak dan dekat. Inilah kekompakkan kita b

Puisi Romance "Sebab Hatiku Bukan Kayu"

Gambar
Pertama kali jantung ini berdebar untuk mu, Disitulah aku menyadari. Teryata sangat sulit menggapai mu, Dirimu selembut awan, Seindah langit disiang hari, Ketika aku berkata dan berfikir merelakan mu, Kadang ku tak tahu harus bagaimana, Hati ini sudah berbohong, Aku bukan meninggalkan mu aku  hanya menjauh agar kamu mendapatkan orang yang lebih baik. Aku memang tidak tahu cara mencintai mu. Dan, Menyayangi mu, namun aku selalu mendoakanmu, Dan mungkin juga aku tidak sesempurna mencintai mu seperti Fatimah ke Ali, Namun seakan kenyataan yang menjelaskan. Dan, Aku sudah kalah dengan memiliki hatimu. Tapi mengapa ? Disini masih ada harapan, Seakan kuingin semuanya berbalik, Apa aku egois? Aku akan belajar meski sulit, Aku selalu yakin takdir Allah tak akan pernah mengecewakan ku, Aku akan berusaha melupakan mu walau dengan waktu yang cukup lama, Terimakasih sudah mengajarkan ku banyak hal.

Puisi Romance "Dia"

Gambar
~ Dia ~ Dia adalah sepasang tulang rusukku Yang entah kapan datangnya Tibanya dia Dihadapanku Hanya Allahlah yang tahu Kapan kita kan di pertemukan Dalam satu jiwa, satu hati dan menjadi satu cinta Lantas, aku hanya bisa menyebut namamu dalam do'aku Disetiap detik, menit dan jam ku tak ada hentinya menyebut namamu Setiap detik, menit dan jam diriku tak ada hentinya untuk terus menunggu hingga waktu yang akan menjawab Dia, dia dan dialah yang ku tunggu, ku rindukan dari dulu hingga nanti