Postingan

Menampilkan postingan dari 2018

Tak Pantas Lagi Menjadi Kakak Panutan

Tak pantas lagi, menjadi Kakak panutan Iya itulah, sapaan tukku kini Tapi itu, menurut pendapatku sendiri. Yang lampau, Ku slalu tersenyum. Meski senyumku seperti, Merengut, Manyun, Cemberut, Bahkan pernah dibilang, sedang tertawa, ataupun jua, sedang menangis, Begitulah yang orang nilai, Terlebih orangtuaku, begitu juga menilai .. Pada senyumku itu. Jelas, sebenarnya .. dari dulu, hingga kini. Aneh, memang. Entah mengapa, dari dulu, hingga kini. Ku takkan pernah bisa, senyum ikhlas dari hati ini. Ku takkan pernah bisa, bisa tuk menunjukan ... Senyumku yang sebenarnya. . Lampau, ku selalu ceria kesana-kemari dan tertawa lepas begitu sahaja. Entah mengapa, kini. Semua menghilang begitu sahaja. Ini benar-benar, seperti .. Bukan aku yang dahulu? ... Kemana diriku yang sebenarnya? ... Kemana? ..... Kenapa kini, menghilang semua. Musnah begitu sahaja. Tiada angin,

Puisi Religi Menunggu Di JemputNya

Gambar
Malam ini, malam yang aneh. Tak seperti biasanya, begitu. Malam dimana, semuanya menangis akan semua, yang telah diperbuatnya. Entah secara sengaja ataupun tidak. Dia, Dia, Dia, Dia lah hamba sahaya, yang penuh dengan lumuran dosa. Yang penuh dengan lumuran hina bahkan, caci-makian, Dia bahkan sebagai bahan bully - an diluar sana. Dia Muslimah. Dia syari' Namun, mengapa kini hidupnya selalu penuh duri? Dia yang iri. Iri akan 'Mengapa, bagaimana bisa dia istiqomah sejak lampau hingga kini? Sedangkan hamba sahayaNya dari lampau hingga kini, takkan pernah bisa tuk ber- istiqomah?' Iri dengan 'Mengapa yang lain, sudah bisa membanggakan kedua orangtuanya mengajak tuk ke surga, sedang hamba sahayaNya tak pernah bisa?' Iri kan sbuah prasangka 'Mengapa hingga kini hamba sahayaMu tak pernah bisa berprestasi, Lillahi Ta'ala karena hanya ingin berharap ridho serta izinNya maupun ke orangtu

Puisi Matahari dengan Bintang

Dahulu, bintang itu terang menderang. Entah, megapa kini bintang itu sangatlah terang menderang. Tak seperti biasanya, dia begitu. Matahari pun, bingung sekali dengan cahayanya bitang kini. Entah apa yang sebenarnya terjadi. Mengapa, matahari yang begitu terang cahayanya. Kini malah menjadi aneh, setelah cahayanya bintang itu. Cahayanya matahari kini, hampir usai, lenyap. Matahari bingung harus berbuat apa,   jelas entah mengapa cahayanya menjadi aneh gitu ke bintang. Kini, Matahari penuh dengan rasa linglung, kebingungan, sedih dan bertanya-tanya tentang cahayanya pun jua tentang bintang. Mengapa, matahari harus begini? Sedangkan bintang sedang ceria dengan, cahayanya yang begitu terang menderang di langit. Ketika, lamanya cahaya matahari itu tak muncul lagi. Entah mengapa, Kini, Bintang itu mulai mencari-cari, “Matahari, dimanakah engkau?” “Matahari, mengapa engkau kini tak seperti dahulu? Setelah ku bena

Pharmacy in the Qur'an

Gambar
Assalamualaikum, kali ini saya akan membahas tentang ilmu sains "Farmasi." Do you know , Farmasi or Pharmacy? Iya siapa sih, yang tidak tahu jikalau Farmasi itu apa? Sains yang menjelaskan soal apa dan tugasnya apa saja, sih? Farmasi, adalah sains yang selalu membahas tentang alam pastinya hehe.. Farmasi itu sebenarnya banyak macamnya sih. Tapi yang saya ingin bahas di artikel ini, adalah Farmasi Apoteker. Profesi Farmasi Apoteker, itu selalu berfokus, membahas ke tujuan tentang dunia perobatan, entah itu obat-obatan untuk kecantikan pada diri manusia, entah itu obat-obatan untuk manusia sendiri ataupun hewan, dan juga tumbuhan. Siapa yang disini, tidak sering ataupun benar-benar tidak menyukai konsumsi obat sama sekali? Kalau obat untuk kecantikan pasti banyak yang konsumsi kan, wahai kaum hawa hihihi.. Jujur entah kenapa, sejak saya masih kecil itu sering meng - konsumsi obat-obatan. Iya karena katanya orangtua saya dulu, saya itu seri

Diary: Keluh Kesah, Senang Bahagia, Susah Sedih Bersama di Ambalan Penegak Pramuka

Assalamu'alaikum, Salam sahabat Pramukaku until Jannah - Nya. Gimana kabar kalian hari ini? Ku yakin pasti kalian sedih, kaget dan kecewa mendengar kabar jikalau ku benar-benar keluar dari SCOUT kita tercinta. Iya jujur aja deh jangan bohong! :P :D Terimakasih ya untuk kakak yang memimjam kacu atau dasi pramukanya, berkata 'Kia sudah cukup! Kalau sudah tak kuat tuk makan lagi, lebih baik kamu jangan paksain. Rasul tidak suka loh, jika seorang hambanya memakan makanan atapun minuman yang berlebihan', untuk kakak yang pernah bilang 'Kia nggak capek? Istirahat dulu gih jangan dipaksain!', untuk kakak yang berkata 'Kia udah cukup kia, cukup. Kalau nggak kuat, jangan dipaksain, istirahat aja dulu' Untuk kakak yang pernah bilang 'Semangaaaaaaaaaaat Kia! Semangaat! Ayo kia pasti bisa!' Tau sendirikan, aku terlalu maksain diri untuk makan yang pedas-pedas kalau sedang jajan. Kenapa? Karena tanpa pedas dijajanan tersebut, ku merasa makanan itu tera

{12 Mei 2018} Aku dan Kakak Kelas menjalin persahabatan until Jannah Lillahi Ta'ala

Belum lama kukenal, Belum lama kusapa, Belum lama kuakrab, Belum lama tertawa canda ini lepas, Belum lama rasa kecewa ini ada, Belum lama rasa senang, bahagia itu sekali Belum lama ku kenal kalian lebih dalam, Entah itu sifat, sikap, kebiasaannya, perilakunya. Kini kita nanti kan berpisah. Tak satu sekolah lagi. Entah kapan kan bersama. Assalamualaikum, Hai kakak kakak kelasku. Iya memang, aku ini bukan siapa-siapa kalian. Iya betul, aku memang adek kelas paling baru di sisi kalian. Iya memang, aku orang paling bawel. Soal kalian tak tanggung jawab, amanah, dan sebagainya. Namun justru kalianlah yang lebih bawel kepadaku. Disaat ku sering-seringnya down, nyerah, putus asa, entahlah apa daya hilang arah. Kalian memberikan tamparan kata-kata yang perlahan lahan kan membuatku bangkit. Meski itu sulit, namun kini jadi mudah. Sungguh, nikmat mana lagi yang udah didustakan oleh kita dariNya? Kurang beruntung apa kita? Tak ku sangka kalian orang t

Kakak Kelas

Pertama kali kita bertemu seperti begitu asingnya. Tapi, tatkala kini kita bertemu. Mulai akrab, kau sapa, ku malu. Ku abaikan Tapi mengapa kau terus menerus begitu padaku? Menyapa, Memberikan perkataan yang selalu, Sering membuatku sedih, Down tuk raih impian Meskipun itu kau lakukan secara tak sengaja Tapi jelas itulah yang telah menyakitkanku. Namun anehnya, Entah mengapa, kenapa Ada satu, atau dua perkataanmu itu Yang membuatku tersadarkan diri Tuk berubah lebih baik, Maju terus tuk menjadi yang lebih baik Ku bingung, Aku benar-benar bingung Ku ingin marah, tapi ku tak bisa. Ku ingin terus menerima? Namun, rasanya kini semakin sesak. Jika kau jauh dariku, Entah kenapa ku tak mau jauh Jika kelak kau nanti kan berpisah denganku Jelas pasti kukan sangat sedih Entah, Benar-benar ku tak mengerti. Harus seperti apa lagi ku utarakan, Uraikan dirimu dalam puisi ini. Hai, kakak kelasku. Jelas ku selalu mendoakanmu m

Guru Kita Tersayang

Guru kita tersayang Tanpa kalian entah sekarang ini aku kan seperti apa Tanpa kehadiran kalian. Mungkin hingga kini ku masih tak bisa membaca pun hingga menulis Guru tesayang, guru tercinta Aku sangat amat merindukanmu Rindu, diriku ditegur seperti dahulu Rindu, marahanmu yang sangatlah berarti bagi kami Rindu, kasih sayang cinta kasihmu Rindu, tawa serta candaan kita bersama seperti dahulu Maafkan diriku, yang sudah terlalu nakal kepadamu Wahai guru Guru. Engkau takkan pernah tergantikan selain orangtua kami Guru Ku sangatlah rindu di ajarkan olehmu Rindu belajar yang super asyiknya hingga lupa masa (waktu) Jelas rindu ku ini tak terhingga, lebih berwarna dari pancaran pelangi Terimakasih kau, selalu menerima kami apa adanya Menerima kenakalan kami Selalu mendoakan serta me- support kami Jikalau dulu, ku tak bersilaturahmi ke rumahmu Mungkin hingga kini Ilmuku tak berkah dan tak berar

GURU TERSAYANG, GURU TERCINTA

Guruku tersayang, guruku tercinta Kau adalah pelita hidupku yang ke-3 Setelah, Allah dan keluargaku Terimakasih banyak ku ucapkan padamu. Jasa jasamu takkan pernah bisa, muridnya lupakan. Dikala kami menyerah, tiada daya. Hanya kau yang bisa membangkitkan semangat kami, Memberi dorongan tuk terus maju, Dukungan, doa serta nasehat selalu kau berikan tuk kami. Meski kami, sering abaikan. Meski kami, sering nakal. Tapi kau kan slalu tetap sabar dan ta'bah menghadapi kami. Guru, Tiada bisa yang menggantikan posisimu. Guru, Kau kan slalu ada dihatiku kini hingga nanti,  Kmi slalu bersyukur, didik olehmu  Guru. Tanpamu, kami tidak akan pernah bisa membaca, menulis, berhitung. Kami tak tau, nanti kan menjadi manusia seperti apa, Jika kau tidak ada disisi kami. Terimakasih ku ucapkan, Untuk semua jasamu, kenangan terindah bersamamu, canda penuh tawa bersamamuu.. Tak tau lagi ku akan b

Target dan harapan dari semua Penulis Indonesia

Gambar
Sedikit cuitan, Diary Kia . Dulu aku benar-benar tak percaya, tak menduga sama sekali. Perkataan itu menjadi do'a mustajab, iya do'a yang cepat sekali Allah kabulkan. ".... Bakal dapat teman baru yang super-super malah ..." - Kak Nur {Sahabat Until Jannahnya kelak, insyaallah}  Syukron, jazakumullahu katsiron, Kakak sayang ^_^ Baiklah, sekarang kita langsung ke- pembahasannya yaaa.. Siapa yang tak- kan menyangka lagi, bila apa yang dia anggap tak mungkin, malah Allah jadikan itu mungkin? Jujur ya, berkali-kali ku gagal terus dalam meraih mimpi-impian, cita-cita, hingga target yang sering ditulis dan diharapkan. Entah mengapa, kenapa. Target yang ku- buat belum lama ini, Allah malah kabulkan. Bahkan, ternyata target itu juga salah satu targetnya dari semua penulis bestseller. Dikalangan anak muda zaman sekarang pasti sudah enggan ingin memegang buku, terlebih lagi membacanya.  Sungguh, dampak negatif itu sangat terasa di zaman sek

Puisi Perempuan yang sedang mencari HidayahNya

Gambar
 Dimalam yang teramat gelapnya. Di senja yang hening. Perempuan itu hilang arah, hilang melintang. Entahkan kemana iakan pergi, ia kan datang. Meredup semua apa yang telah ia rasakan kini. Dia tak tau harus apa yang iakan perbuat nantinya Dia, perempuan itu hanya ingin Tanggung jawab, amanah Itu terlepas begitu saja tanpa ia tangani lagi Entah apa alasannya yg jelas Jelas dia hanya bungkam terdiam menyendiri Mencari tempat yang terang agar dia segera keluar dari kegelapan kesunyian keheningan itu. Cahaya yg terang prlahan muncul Entah mengapa perempuan itu semakin tak berdaya Tanggung jawab dan amanah membisikannya Agar dia kembali memenuhi semua itu pada cahaya Apalah daya dia tak tahan Dia coba tuk mengikhlaskannya meski itu berat, takkan pernah mungkin, tak bisa La tahzan dan cahaya pun mulai membuka hati perempuan itu Hingga perem