Kakak Kelas
Pertama kali kita bertemu seperti begitu asingnya.
Tapi, tatkala kini kita bertemu.
Mulai akrab, kau sapa, ku malu.
Ku abaikan
Tapi mengapa kau terus menerus begitu padaku?
Menyapa,
Memberikan perkataan yang selalu,
Sering membuatku sedih,
Down tuk raih impian
Meskipun itu kau lakukan secara tak sengaja
Tapi jelas itulah yang telah menyakitkanku.
Namun anehnya,
Entah mengapa, kenapa
Ada satu, atau dua perkataanmu itu
Yang membuatku tersadarkan diri
Tuk berubah lebih baik,
Maju terus tuk menjadi yang lebih baik
Ku bingung,
Aku benar-benar bingung
Ku ingin marah, tapi ku tak bisa.
Ku ingin terus menerima? Namun, rasanya kini semakin sesak.
Jika kau jauh dariku,
Entah kenapa ku tak mau jauh
Jika kelak kau nanti kan berpisah denganku
Jelas pasti kukan sangat sedih
Entah,
Benar-benar ku tak mengerti.
Harus seperti apa lagi ku utarakan,
Uraikan dirimu dalam puisi ini.
Hai, kakak kelasku.
Jelas ku selalu mendoakanmu meski kau sering menyakitiku
Secara tak sengaja ataupun sengaja.
Ku harap kelak kau kan menjadi,
Seorang yang lebih dewasa,
Bertanggung jawab,
Amanah,
Dan takkan pernah menunda nunda tugasmu.
Maaf bila ku jua sering menyakitimu,
Jelas ku melakukannya diluar kendaliku, tanpa sadar
Entah kenapa jadi begitu
Anehnya,
Dulu ku sangat menginginkan kita berdua berfoto bersama. Entah karna apa,
Entah mengapa, ini sungguh rasanya teraneh.
Kakak kelas tersayang,
Sukses terus, sehat slalu tukmu
Salam indah kenanga menari dibunga mawar
Salam ceria matahari membentang
Komentar
Posting Komentar