Puisi Religi Menunggu Di JemputNya
Malam ini, malam yang aneh. Tak seperti biasanya, begitu. Malam dimana, semuanya menangis akan semua, yang telah diperbuatnya. Entah secara sengaja ataupun tidak. Dia, Dia, Dia, Dia lah hamba sahaya, yang penuh dengan lumuran dosa. Yang penuh dengan lumuran hina bahkan, caci-makian, Dia bahkan sebagai bahan bully - an diluar sana. Dia Muslimah. Dia syari' Namun, mengapa kini hidupnya selalu penuh duri? Dia yang iri. Iri akan 'Mengapa, bagaimana bisa dia istiqomah sejak lampau hingga kini? Sedangkan hamba sahayaNya dari lampau hingga kini, takkan pernah bisa tuk ber- istiqomah?' Iri dengan 'Mengapa yang lain, sudah bisa membanggakan kedua orangtuanya mengajak tuk ke surga, sedang hamba sahayaNya tak pernah bisa?' Iri kan sbuah prasangka 'Mengapa hingga kini hamba sahayaMu tak pernah bisa berprestasi, Lillahi Ta'ala karena hanya ingin berharap ridho serta izinNya maupun ke orangtu...